Jumat, 02 November 2012

Spanyol: Kisah H-1


Malam sebelum keberangkatanku ke Spanyol bukanlah malam tertenang. Hari itu aku ada kuliah dari siang hingga sore hari dan ekstrakurikuler bahasa Belanda yang melahap seluruh waktuku sore hari itu. Selain itu, aku juga memiliki agenda rapat PPI untuk pertama kali. Benar-benar hari yang sibuk!

Dengan banyaknya kesibukan hari itu, mau tidak mau aku harus bersiasat. Tentu saja, aku harus mengikuti seluruh perkuliahan hari itu, yang berarti hingga pukul 3 sore aku memiliki jadwal yang tetap. Setelah itu, aku harus menemui salah satu pendahulu PPI untuk berbincang mengenai masa depan PPI hingga pukul 3.30. Maka pergilah aku menemuinya dan kami berbincang hangat, menyinggung apa yang kurang di masa lalu, dan bagaimana untuk memperbaikinya di masa depan.

Di luar dugaanku, ternyata si petinggi ini doyan ngobrol! Tidak terasa waktu sudah overtime, dan jam sekarang menunjukkan pukul 3.45. Ini adalah pertanda buruk, karena aku harus segera berpindah tempat ke tempat lain sebelum pukul 4, karena rapat PPI akan dimulai. Berlarilah aku mencari bis dan akhirnya menemukan bis yang membawaku ke tempat rapat. Di luar perkiraanku, tempat rapat tersebut ternyata sungguh jauh dari kampus. Perjalanan menggunakan bis menghabiskan sekitar 45 menit dan dari halte bis saya masih harus berjalan sejauh 500 meter.

Begitu tiba di tempat rapat, ternyata manusia-manusianya belum pada berkumpul, sungguh tipikal masyarakat Indonesia, saya tidak terkejut. Ya sudahlah, saya menghabiskan waktu sambil menunggu teman-teman dengan bersenda gurau. Padahal saya tiba pukul 4:30. Setelah satu jam kemudian (ya...satu jam kemudian. Inilah Indonesia, meskipun sudah di luar negeri, jiwanya ya tetap...Indonesia), para anggota telah berkumpul, dan rapat segera dimulai.

Untunglah, seluruh anggota PPI Rotterdam dapat dengan cepat menangkap isi rapat. Hanya dalam 30 menit agenda rapat telah selesai dibahas. Daaan, dengan suguhan makanan dari tuan rumah, kami melahap apa yang ada untuk mengenyangkan perut. Lumayan juga untuk menghemat anggaran makan malam hari itu hehe.

Daaan, saya memiliki agenda berikutnya untuk menonton premiere Skyfall di Pathe pukul 18:50! Jam sudah menunjukkan 18:20 padahal. Dengan tangkas dan cekatan saya pamit ke tuan rumah dan teman-teman, dan segera pergi ke Metro dan menaiki kereta ke arah Stadhuis. Stadhuis berjarak 11 stasiun dari stasiun Metro awal saya. Ya ampun.

Sampai di Pathe, film sudah berlangsung selama 15 menit. Saya bertemu dengan teman saya yang dengan hati yang sangat baik menunggu saya di luar ruangan untuk menyerahkan tiket bioskop. Kami pun kemudian bergegas menuju ruangan dan menonton Skyfall. Filmnya baik menurutku, terutama dari musik yang digunakan. Mungkin nanti saya akan dedikasikan satu artikel khusus untuk resensi Skyfall (jikalau kesibukan tidak menghadang haha).

Selesai dari Pathe, jam menunjukkan pukul 21:30, dan datanglah kesibukan saya berikutnya...nimbrung ke tempat mantan ketua PPI untuk berdiskusi tentang masa depan PPI. Tempatnya tidak begitu jauh, hanya berbeda 2 stasiun Metro dari Stadhuis. Sebelum berangkat, di luar dugaan, saya lapar lagi. Mungkin karena saya hanya melahap satu potongan pizza dan sebuah jeruk di diskusi PPI tadi. Saya pun mencari tempat makan dan bertemu sebuah warung Turki yang menjual Turkse Pizza. Belilah saya itu dengan harga 3 euro. Cukup mahal, tapi wajar karena saya sedang berada di tengah kota yang relatif padat akan turis.

Seusai makan saya naik Metro dari Stadhuis ke arah Blijdorp. Sesampainya di Blijdorp, jam menunjukkan pukul 22:00, benar-benar sudah larut. Lagi-lagi, di luar dugaan, apartemen mantan ketua PPI berjarak 1 kilometer dari stasiun Metro tersebut (hidup kayaknya di luar dugaan mulu haha). Ya sudahlah saya berjalan ke tempat mantan ketua tersebut.

Di tempat mantan ketua tersebut saya diberikan wejangan untuk kepengurusan PPI kedepannya. Selain itu kami juga bermain kartu hahaa. Wejangannya jadi untuk kehidupan organisasi dan kehidupan berjudi. Setelah puas bermain, dan merasa cukup dengan wejangan malam itu, saya pamit pulang ke apartemen.

Sekeluarnya dari apartemen mantan ketua, jam menunjukkan pukul 23:10. Di tengah dinginnya udara malam Rotterdam, saya berjalan untuk kembali sambil memikirkan petualangan apa yang menunggu saya di Barcelona keesokan harinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave your comment here. Thank you!