Minggu, 04 November 2012

Hari Kedua di Barcelona

...atau itulah yang kami harapkan. Rencana kami untuk bertualan di Segrada Familia hari ini dikandaskan oleh turis-turis lain. Mau tahu apa sebenarnya yang terjadi? Yuk, kita buka kisah ini lebih lanjut!

Ketika aku membuka mataku, aku melihat tiada cahaya terberkas dari jendela kamar hostel yang terbuka. Kicau burung, jeritan resepsionis, maupun bising kendaraan tidak terdengar olehku. Dunia serasa sebuah fatamorgana indah yang menghias di pagi hari itu. Di manakah aku berada? Masih di alam mimpikah? Begitu pikirku. Karena aku berpikir begitu, kembalilah aku berselimut dan (kali ini) benar-benar berada di sebuah alam sadar yang berbeda.

Petualanganku di alam lain diakhiri oleh bung Mario Bros, temanku berplesir kali ini. Ia berkisah bahwa saat itu jarum telah berada di angka delapan, yang berarti sudah jam delapan pagi. Apa artinya ini? Oh ya, kami berencana untuk pergi ke Sagrada Familia, namun seharusnya sudah berada di sana pukul delapan untuk menghindari berita burung antrian legendaris yang terbentuk di sana jika mengantri terlalu siang. Namun hari ini jam 8 kami malah mengantri di kamar mandi. Kami belum bersiap-siap. Banyak BBM dan Whatsapp yang menunggu jawaban di telepon genggamku. Memang, saya hanya bisa berharap koneksi nirkabel (Wifi) hotel untuk menyambungkanku dengan dunia. Tiada kemurahan hati ini untuk membeli sebuah nomer Spanyol dan digunakan hanya untuk 5 hari. Lagipula perjalanan akan lebih enak dinikmati tanpa adanya pengalih perhatian dari telepon genggam, bukan?

Maafkan saya dengan bahasa saya yang sangat tidak santai kali ini. Saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Apakah kalian semua bisa memahami inti dari tulisan saya kali ini? Mohon komentar dari teman semua.

Suasana Taman dekat Hostel
Dan...penjual makanan!

Saya dan bung Mario Bros akhirnya siap untuk pergi bertempur. Namun jam telah menunjukkan pukul 9! Apa daya, rencana adalah rencana, yang bisa kami lakukan adalah...menuju Sagrada Familia dengan berjalan kaki. Saat itu di pikiran kami adalah selegendaris-legendarisnya antrian tidak mungkin lah sampai menyebabkan kami tidak dapat masuk Sagrada Familia untuk hari itu.

Baju yang dijual Toko di Barcelona


Akibatnya...kami kaget ketika sampai di sana. Ada beberapa faktor ilmiah: (1) Sagrada Familia sangat besar, (2) Bangunan Sagrada Familia sangat kompleks, (3) Berarti ada banyak objek yang difoto, dan (4) Berarti kami membutuhkan waktu lama selama di sana! Sementara kami tiba pukul 12, dan antrian sepanjang lebih 1 kilometer (tampaknya) sudah terbentuk.


Sagrada Familia!


Akal kami berputar dan kami memutuskan untuk meninggalkan Sagrada Familia kali ini dan menantangnya kembali esok hari. Jika kami mengantri pun paling cepat kami akan bisa masuk sekitar 2 jam kemudian dan kami menyia-nyiakan waktu kami di Barcelona selama 2 jam.

Stasiun Metro di Barcelona

Dan papan pengumuman kereta api

Saya dan Mario Bros akhirnya memutuskan untuk menaiki Metro dari Sagrada Familia menuju Passeig de Gracia. Di Passeig de Gracia ada dua tempat wisata lain yang juga menarik: Casa Mila dan Casa Batilo. Setidaknya kami bisa mendapat dua tempat ini.

Sesampainya di Metro Passeig de Gracia, kami bersiap untuk menuju Casa Mila atau Casa Batilo. Namun...Metro Passeig de Gracia memiliki 3 pintu keluar! Kami pun terbingung harus ambil pintu keluar yang mana. Dengan insting yang sudah sangat tajam (harapannya) kami memilih salah satu pintu keluar. Dan...kami mengambil pintu keluar yang salah. Seharusnya sekeluarnya kami dari Metro, Casa-Casa tersebut sudah bisa terlihat, namun yang kami lihat sekeluar dari Metro adalah...jalan raya.

Kami pun memutuskan untuk mengandalkan pengetahuan tentang angin dan matahari serta kertas sakti bernama peta kota untuk menemukan jalan kebenaran kami kembali. Namun apa daya sekali lagi, kami kesasar. Kesasarnya pun unik, karena kami jalan berputar membentuk sebuah bidang persegi. Hahaa

Akhirnya kami menemukan salah satu Casa, yakni Casa Batilo. Antrian di Casa Batilo juga cukup panjang, namun tidak separah di Sagrada Familia. Kami pun memutuskan untuk ikut mengantri dan masuk ke dalam. Tidak beberapa lama, masuklah kami ke dalam Casa Batilo.

Casa Batila lantai dasar

Pusaran Air Casa Batilo!
Ruang keluarga Casa Batilo
Masih Casa Batilo

Casa Batilo merupakan sebuah rumah yang didesain Gaudi untuk keluarga Batilo. Gaudi merupakan pribadi yang unik, karena ia selalu mendesain karya-karyanya dengan rupa alam. Jadi kita bisa menemukan langit-langit yang menyerupai pusaran air, dinding yang menyerupai kulit sapi, jendela yang menyerupai insang ikan, dan lain-lain.

Miringnya Casa Batilo

Pemandangan atas kota Barcelona!


Selesai dari Casa Batilo, waktu telah menunjukkan pukul 3 sore. Berhubung kami memiliki rencana untuk...menonton bola di Camp Nou (!) jam 6 sore, kami memtuskan untuk mengambil Metro ke arah Camp Nou saat itu juga.

Barca Euy!


Sesampainya di Camp Nou, kami dikejutkan dengan banyaknya orang yang datang dengan mengenakan seragam klub bola Barcelona, padahal pertandingan masih 2 jam lagi. Dan juga, tempat pelatihan klub bola Barcelona sangat besar sehingga dapat menampung hampir 500 orang yang terlihat sore hari itu. Jumlah itu terus bertambah ketika hampir jam 5, di mana orang yang berkumpul tampaknya sudah seribu lebih!

Barca Saudara-Saudara?


Kami segera menuju ke stadion, berhubung pertandingan akan segera dimulai. Begitu kami masuk ke dalam stadion, langsung terdengar gemuruh yang luar biasa oleh 98 ribu orang yang berada di stadion. Sepanjang pertandingan, yang saya pahami adalah mereka begitu antusias membela tim kota mereka, turut memprotes ketika wasit memberikan pelanggaran untuk tim musuh dan gembira ketika mereka berhasil melesakkan gol.

Kembali dari stadion langit sudah malam. Kami memutuskan untuk tidak ke Casa Mila hari itu namun pergi jalan-jalan di La Rambla lagi. La Rambla memang memiliki daya pikat tersendiri bagi para turis (bahasa mudahnya adalah belanja euy hahaa).

Jembatan di Kota Bacelona

Setelah puas melihat-lihat, kami pergi ke Barcelona selatan. Di selatan ternyata ada sebuah jembatan unik yang berakhir di sebuah pulau yang di atasnya ada pusat perbelanjaan. Jadilah kami pergi ke sana untuk makan malam.

Seusainya kami memutuskan untuk kembali ke hostel dan beristirahat. Kami memutuskan untuk kembali lebih cepat agar siap untuk petualangan di Sagrada Familia keesokan harinya. Namun...lagi-lagi kami tersasar! Kami lupa letak hostel kami hehe.

Kami pun bertanya pada seorang di jalan dan untungnya kami dapat langsung menemukan hostel kami dengan petunjuk orang tersebut. Tanpa buang waktu, kami pun mempersiapkan diri untuk hari esok...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave your comment here. Thank you!