Patung Dewi di Barcelona
|
Belajar dari kesalahan Segrada Familia jilid 1, kami menyetel begitu banyak alarm untuk pagi itu. Saya bahkan menyetel 4 kali alarm di hape saya yang berjarak 1 jam tiap waktunya hahaa. Diselamatkan oleh alarm tersebut, mungkin, saya dan Mario Bros terbangun jam 8, waktu yang tepat untuk persiapan perjalanan kami mendaki langit--- gunung Montserrat, Spanyol!
Untuk perjalanan ke Montserrat, kami harus menaiki kereta api jalur khusus dari stasiun Metro Espanya. Stasiun Metro Espanya hanya berjarak satu stasiun dari stasiun Metro terdekat hostel kami, sehingga kami memutuskan untuk berjalan kaki kesana sembari menikmati langit sangat cerah yang menyinari Barcelona pagi hari ini. Sungguh cuaca yang sangat mendukung untuk sebuah petualangan mendaki gunung.
Tidak beberapa lama, kami sampai di stasiun Metro Espanya. Di situ kami membeli tiket terusan Espanya-Montserrat dengan harga 24 Euro. Untuk ini kami mendapat fasilitas Metro pulang-pergi Espanya, tiket pulang-pergi kereta api Espanya-Montserrat, serta Funicular di Montserrat. Tulisannya sih kami mendapat fasilitias Metro hanya pulang-pergi Espanya, namun praktisnya kami mendapat jatah 6 kali naik Metro! Mantappp :D
Kisah kereta api dari Espanya menuju Montserrat tidak berlangsung lama karena tujuan sudah dapat dicapai hanya dalam satu setengah jam. Begitu tiba kami langsung dimanjakan dengan pemandangan yang indah--- gunung menjulang tinggi yang berusaha mencapai langit dan bangunan-bangunan berjejer bagaikan barisan orkestra yang mengiringi perjuangan gunung tersebut. Maafkan jika kurang puitis, namanya juga belajar :p.
Pemandangan Awal Montserrat |
Di atas Montserrat, kita bisa melihat pemandangan Spanyol dari atas. Ke selatan kita bisa melihat laut (Mediterania?) serta kota Barcelona, ke utara kita bisa melihat gunung-gunung lainnya, dan ke barat-timur kita bisa melihat kota-kota lain di sekitar Montserrat.
Kota Montserrat |
Setibanya di Montserrat, kami mampir di rumah makan untuk makan siang. Meskipun rumah makan tersebut terletak di kota turis, harga yang ditetapkan cukup ramah untuk kantong. Kami beruntung karena memutuskan untuk langsung menuju ke rumah makan, karena beberapa saat kemudian masuklah banyak orang yang juga ingin makan siang setelah puas berfoto-foto. Kami berpikir untuk makan-makan dahulu dan baru berfoto-foto kemudian saat orang-orang sibuk makan siang. Ide yang sempurna.
Pemandangan Montserrat ke Bawah |
Pemandangan Montserrat ke Atas |
Setelah makan siang, kami memtuskan untuk menaiki salah satu Funicular, yakni Sant Joan. Funicular Sant Joan akan membawa kami ke pertengahan gunung batu yang mengitari Montserrat. Dari situ kami memiliki beberapa pilihan untuk kami ambil dalam perjalanan menuju puncak gunung. Karena nama funicular-nya adalah Sant Joan, kami berpikir bahwa Sant Joan adalah puncak yang direkomendasikan oleh pengelola, dan hal tersebut membuat kami untuk menaiki puncak yang itu saja.
Kota dari Pendakian!
|
Perjalanan ke puncak ternyata cukup melelahkan. Mungkin dikarenakan saya dua minggu terakhir tidak berolahraga. Bahkan Mario Bros belum pernah berolahraga selama di Rotterdam. Namun perjalanan terasa menyenangkan dengan berbagai nuansa keindahan alam yang diberikan oleh Montserrat. Apalagi pihak pengelola juga membantu para pendaki dengan alat pembantu mendaki semacam tali di beberapa poin rawan pendakian.
Selang beberapa saat kami telah tiba di puncak. Dari situ kami mampu melihat kota Barcelona dari atas tanpa batas. Di tengah pemandangan itu kami juga melihat burung gagak yang membawa makanan kembali ke sarangnya di puncak gunung. Sungguh pemandangan yang jarang kami temui.
Seturunnya dari Sant Joan, kami pergi menuju ke balai kota Montserrat. Di sana juga ada beberapa tempat wisata menarik, seperti gedung tua, patung klasik, dan lain-lain.
Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 17:00. Kami bergegas kembali ke stasiun dan menaiki kereta api sebab jika tertinggal kami harus menunggu satu jam hingga kereta berikutnya tiba.
Kami pun tiba kembali di stasiun Espanya, Barcelona, pukul 19:00. Kami menyempatkan diri untuk mampir di La Rambla (lagi :p) untuk berbelanja oleh-oleh. Begitu malam semakin larut, kami pergi berkeliling kota untuk mencari restoran makan malam idaman dari hari pertama kami tiba di Barcelona: El Born. Sebenarnya kisah ini bermula dari bapak resepsionis hostel kami yang bercerita bahwa restoran El Born berbeda dengan restoran turis pada umumnya karena restoran ini memberikan pengalaman masakan Catalona dengan harga yang terjangkau, sementara restoran turis lain pada umumnya memberikan rasa yang biasa dengan harga yang biasa (tidak terjangkau oleh turis :p, red.). Setelah menyusuri kota hingga ke pelosok-pelosok dan berjam-jam, akhirnya kami menemukan El Born. Namun El Born ternyata adalah sebuah nama jalan! Di El Born sendiri terdapat banyak restoran. Dengan telepon genggam saya yang sudah tidak mampu menahan beban untuk mencari informasi lanjutan mengenai restoran tersebut (batere sudah mau habis :p, red.), kami memutuskan untuk makan di sembarang tempat saja di El Born tersebut.
BTW di El Born sendiri terdapat banyak pilihan restoran dan ada beberapa toko pakaian. Bagi mereka yang ke Barcelona, saya menyarankan untuk mengunjungi jalan ini :p
Setelah puas dengan makan malam kami, saya dan Mario Bros kembali ke hostel. Tentu saja kali ini tanpa acara tersesat lagi :p. Saya pun beristirahat dan bersiap untuk perjalanan kembali ke kota tercinta, Rotterdam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comment here. Thank you!